![]() |
Tanah Ataili, Lembata |
Ataili adalah kampung saya. Di sana saya lahir dan dibesarkan oleh
orang tua, kakek, nenek moyang kami.
Saya tahu suka duka hidup di sana. Saya tahu persis perjungan demi
perjuangan untuk memperoleh nafkah. Saya tahu daya upaya orang Ataili bertahan
hidup di musim pacelik. Makan umbi-umbian dan kacang hutan adalah hal yang
sangat biasa pada waktu itu. Ini adalah memorial yang tak terlupakan. Orang
Ataili modern tidak tidak tahu betapa sakitnya perjuangan pada zaman itu. Meskipun sekarang orang Ataili ikut berlomba
soal ilmu teknologi komunikasi tetapi kehidupan yang layak belum sempurna.
Pertama kali menginjakkan kaki
di tanah suci, saya teringat akan
kampung halaman saya Ataili. Ketika itu
saya berdiri di atas gunung Nebo, tempat Musa mati dan dari kejauhan memandang Tanah Suci Israel
seperti Musa memandang tanah kanaan dari atas gunung Nebo. Di sana kita akan
memandang hamparan tanah gersang sejauh mata memandang. Tak ada kehidupan. Anda
tidak akan melihat sebatang rumputpun akan tumbuh disana. Dari gunung Nebo,
Yordan kita akan menurun gunung sampai
ke lembah sungai Yordan barulah kita menikmati sedikit pohon hijau di pinggir
sungai. Saya teringat akan kisah
panggilan Musa yakni menghantar orang Israel menuju Tanah Kanaan, tanah suci,
tanah yang berlimpahkan susu dan madu. Kenyataannya tanah gersang dan mereka hanya
menghadalkan sungai Yordan dan Tigris.
Dalam hati, saya membandingkan Tanah suci dengan kampung halaman saya. Tanah
Ataili 80% lebih baik dari tanah Suci. Orang Ataili bisa mengerjakan
ladang setiap tahun sedangkan orang
Israel mempersiapkan lahannya selama 10 tahun barulah lahan itu ditanami. Jika
mereka harus menungguh 10 tahun apa yang
harus dimakan? Sistem pertanian modern terbaik di dunia hanya ada di
Israel. Pendidikan terbaik di dunia ada di Israel. Sistem pendidikan mereka sejak zaman musa
yakni “TALMUD”. Di Indonesia setiap tahun ganti kurikulum, maka outputnyapun
warna-warni. Amerika ketiggalan 6 langka dalam soal pendidikan
![]() |
Tanah suci dilihat dari gunung Nebo, Yordania |
Benarkah Tanah ini berlimpahkan susu dan madu/kaya raya?. Setelah kami
mengunjungi beberapa tempat di Eropah
seperti Roma, Italia, Pizza, Monte Carlo, Monako, Nice, Lourdes, Paris dan
Tanah Suci maka anda dapat membedakan menu makanan yang tersedia di Hotel.
Orang Israel menyediakan menu makanan
yang paling banyak. Anda akan kebingungan memilih makanan. Ruangan paling luas
dan anda bebas mencari menu makanan sesuai dengan selera anda. Sulit
membayangkan betapa kaya akan makanan sementara kita puas memandang tanah gersang di
sekitarnya. Pengalaman ini mengingatkan saya bahwa Israel adalah BANGSA PILIHAN
ALLAH. Banar janji Tuhan kepada Musa untuk menghantar orang Israel menuju tanah
yang berlimpahkan susu dan madu.
Orang Ataili bukan termasuk dalam bangsa Pilihan Allah tetapi orang
Ataili Percaya kepada Yesus dari Nazareth itu. Bukan berarti Tuhan tidak
berpihak pada kita. Negara kita keliru mengelolah alamnya yang subur. Orang
Ataili harus bangkit mengelolah tanah dengan cara baru yang lebih modern agar
tanah kita juga berlimpahkan susu dan madu.
No comments:
Post a Comment