Jejaring sosial di internet terutama para facebooker seringkali pempersoalkan dan memperdebatkan problema
masa depan kabupaten Lembata. Anda bisa mengikuti perdebatan ini dengan Joint
melalui group “Ini Baru Lembata”. Sejarah
telah mencatat banyak hal mengenai kabupaten ini. Perjuangan demi perjuangan para pendahulu telah membuahkan hasil yakni
terwujudnya kabupaten Lembata. Hitung-hitung, kabupaten lembata telah berusia
14 tahun.
Peziarahan selama 14 tahun hampir tidak membawa perubahan yang berarti
bagi kehidupan masyarakat Lembata. Otonomi daerah telah digulir untuk membuka
harapan baru khusus daerah2 perpencil termasuk Kabupaten Lembata, justru
otonomi membuka peluang besar kepada para pejabat publik untuk meraup
kekayaan. Gonjang ganjing pembicaraan
para koruptor baik tingkat pusat sampai ke daerah adalah berita yang
menyakitkan masyarakat kecil. Banyak urusan pribadi sampai pada tetek bengek perjalanan dinas para pejabat publik di kab
Lembata sangat disesalkan karena tugas utama membangun Kabupaten Lembata
ditelantarkan. Para pejabat lebih senang
laundry pakaiannya di Bali daripada mencuci di kali Waikomo. Kenyataannya
memang demikian bahwa banyak orang susah di kampung berjuang habis-habisan untuk
membayar pajak dan kemudian dipergunakan para pejabat hanya untuk jalan-jalan ke Bali,
Jakarta, Makasar dengan alasan stuba.
Beberapa kelompok LSM telah bekerja untuk menghambat lajunya kasus
korupsi di Lembata belum memuaskan. Berbicara tentang koruptor, korupsi, nepotisme
seolah2 barang kramat. Alergi jika
seorang pejabat diisukan meraup uang haram. Memproteksi diri adalah pembelaan
yang keliru. Keterbukaan akan membebaskan anda jika anda seorang koruptor.
Begitulah carut marut perkembangan pembangunan kabupaten lembata.
Memang tertatih-tatih seperti orang tua rentah
yang sedang dituntun menuju peristirahatan selamanya.
Seribu satu macam perencanaan pembangunan meguap di mulut kemudian
ditelan angin. Yang terjadi Hanyalah sempalan-sempalan proyek siluman buat pelipur
lara rakyat kecil padahal menguntungkan para pejabat. Bupati Yance Sunur sangatlah diharapkan untuk memulihkan keadaan
dengan slogal “Lembata Baru” hanya bualan kosong. Justru hanya memperkeruh
suasana sehingga usaha berpikir untuk membangun sebuah Kabupaten terbengkelai. Bagaimana mungkin seorang bupati memikirkan
pembangunan di jalan-jalan. Manejer
yang baik harus duduk tenang untuk
merancang strategi pembangunan. Meskipun ada dana tetapi tidak akan terealisasi tepat pada sasarannya. Banyak rakyat telah menghabiskan energi untuk
menuntut bupati Yance mundur dari Jabatan. Akankah itu terealisasi. Saya yakin
sulit. Bupati harus terbuka terhadap semua kritikan rakyat Lembata. Mengambil manfaatnya untuk membelokkan Kapal
Lembata menuju Lembata Baru sesuai dengan slogan anda.
No comments:
Post a Comment