
Orang Ataili mengenal Tuhan dengan
nama “Lera Wulan Tanah Ekan” Nama ini dikenal seluruh masyarakat Flores Timur
termasuk Solor ,Adonara dan Lembata. Saya memunculkan nama baru yaitu “ALAPSA”.
Kata ini seringkali keluar dari mulut orang Ataili yaitu “ALAPSA”. Kata alapsa
artinya Saya adalah milik dari Yang Maha Kuasa (Tuhan). Kata alapsa adalah kata
ganti orang pertama untuk “TUHAN”. Misalnya: Tite mesti peten no alapsa:
artinya kita harus ingat dengan yang Mahakuasa yang telah menciptakan kita.
Alapsa dalam konteks kalimat di atas adalah Tuhan. Mo mai sekolah doa-doa atau mo mlaratu doa-doa ara mo mesti
peten no alapsa. Artinya engkau pergi sekolah jauh-jauh atau merantau jauh-jauh
tetapi kamu harus ingat dengan Tuhan, berdoa kepada Tuhan. Kata alapsa dalam
konteks kalimat di atas adalah “Tuhan”.
Jadi “APALSA” menurut orang
Ataili adalah Tuhan.
Kata alapsa memiliki arti
yang lebih mendalam dari hanya sekedar Tuhan. Bahwa Tuhan yang dimaksud adalah
“sumber, asal dan tujuan hidup manusia”. Menyebut Alapsa langsung orang Ataili
tersentuh hatinya. Pikiran mereka akan tersentuh bahwa “alapsa” adalah orang
yang menciptakan saya, memelihara saya, memberi rejeki kepada saya,menciptakan
segala sesuatu di bumi ini maka patutlah saya bersyukur dan memuji Dia. Ini
adalah konsep Tuhan menurut Orang Ataili. Kata Alapsa dipakai sampai sekarang.
Menyebut alapsa seolah-olah lebih tinggi nilai rasa dari pada menyebut Tuhan
dalam bahasa Indonesia.
Teologi Alapsa bukan menciptakan Tuhan yang baru melainkan Tuhan
yang sama dengan nama berbeda dalam bahasa daerah. Siapapun orang Ataili bisa mengembangankan
lebih lanjut mengenai “Teologi Alapsa”. Semua teologi harus kontekstual
sehingga mudah dipahami semua orang
sesuai dengan budayanya.
"Kata alapsa memiliki arti yang lebih mendalam dari hanya sekedar Tuhan." ama, apakah pernyataan ini tidak berlebihan ? Alapsa dalam arti kata sama dengan pemilik sesungguhnya. Tuhan juga pemilik atas apa yang diciptakan.
ReplyDeleteBenar bahwa itu berlebihan. Pertama, soal nilai rasa kedekatan, "Alapsa" jahu lebih terasa. Kedua, Tuhan tidak menunjuk langsung kepemilikan sedangkan "Alapsa" nyata menunjuk langsung asal dan tujuan akhir hidup manusia. Menyebut Tuhan sama dengan Lera wulan tana ekan. Apa arti semuanya itu? Memang sulit dijelaskan. Orang Ataili lebih menggunakan Alapsa yang merujuk pada Tuhan.
Delete