Orang Ataili adalah orang kampung dan mereka tak pernah belajar teologi
(ilmu tentang Tuhan). Meskipun tidak belajar teologi tetapi mereka memiliki
ungkapan-ungkapan mendalam tentang Tuhan yang dituangkan dalam syair-syair lagu
rohani daerah. Salah satunya adalah diungkapkan dalam video lagu persembahan di
bahwa ini.
1.
Mereka memanggil Tuhan dengan Ama
Nimun. Kata “Ama” adalah panggilan halus
dan familiar yang dikenakan pada Tuhan. Sama halnya dengan bapa diganti menjadi
ABBA menurut orang Yahudi. Panggilan “ama nimun” dikenakan pada Tuhan
dirasakan punya kedekatan batin yang paling mendalam bila bandingkan dengan
kata “bapa” dalam bahasa Indonesia.
Kedekatan ini bisa disejajarkan dengan kata –kata Yesus “saya tidak
memanggil kamu hamba melainkan sahabat karena hamba tidak tahu apa yang
diperbuat oleh Tuhan sedangkan sahabat tahu akan segala sesuatu. Apa yang saya
terima dari Bapa saya sampaikan kepadamu. Tidak ada yang tersembunyi.
2.
“Ama teti kowa lolon lodo hau
tulun kame hode kurban ana moe”. Orang Ataili mengungkapkan kurban persembahan
sama dengan Yesus sebagai korban persembahan untuk penyilih dosa kita. Korban persembahan seperti yang dimaksud
adalah hasil-hasil seperti tuak, ayam, uang, ubi kayu, dan lain-lain. Mereka
ungkapkan sebagai korban persembahan seperti korban persembahan Kain dan Habel.
3.
Satu hal lagi yang menarik dalam
teologi mereka adalah ungkapan kerendahan hati, menyadari sebagai orang berdosa
di hadapan Tuhan dan mempersembahan korban penyilih dosa.
Semuanya bisa dinikmati dalam video lagu persembahan
ini. Clip ini diambil pada misa untuk LEWOTANAH. SELAMAT MENIKMATI
No comments:
Post a Comment