Pohon Lontar/pohon tuak adalah tanaman khas di daerah tropis seperti di
Lembata. Pohon yang bisa bertahan hidup pada musim kemarau panjang. Ketika masih kecil saya diajak bapa saya
pergi iris tuak yang cukup jauh dari kampung. Saya tungguh di bawah pohon tuak.
Setelah bapa mengambil air tuak, dia beri saya minum, dalam bahasa daerah
Ataili di sebut “lobong” artinya minum langsung dari bambu. Tuak yang barusan
diambil dari pohon memang manis. Karena manis maka setiap kali ayah saya pergi
iris tuak pasti saya langsung ikut tanpa diajak.
Sekarang saya teringat akan manfaat dan jasa besar pohon tuak. Bapa
saya menjual tuak, dengan tuak ia membuat arak, dapat uang dan membiayai
sekolah kami. Setiap hari, pohon lontar/pohon tuak tegar berdiri menanti
tuannya datang membawa pisau tajam dan mulai memotong bagian bunganya seraya
mengeluarkan air tuak demi kebutuhan dan kesejahteraan manusia. Berpuluh-puluh
tahun, pohon tuak bertahan hidup tanpa
egois memberikan air tuak kepada setiap orang. Kesetiaannya tetap selamanya sampai ia mati, barulah
manusia berhenti mengirisnya. Orang akan minum tuak sampai mabuk-mabukan.
Kemudian mereka menepuk-nepuk dada sambil membanggakan dirinya padahal dia
tidak sadar bahwa pohon tuaklah yang sedang mencairkan dan menghilangkan rasa
stres dalam dirinya.
Tua-tua adat jangan bangga dulu, soalnya tuak akan menjadi pembuka
dalam pembicaraan adat. Belum minum tuak belum bicara adat. Para tamu agung
pasti diberi tuak, kalau belum beri tuak rasanya belum lengkap penyambutan tamu
agung. Yang jelas, tuak memberi hidup semakin hidup.
Tidak hanya air tuak yang diambil, pucuknyapun sempat diambil untuk
rokok koli. Daunnya yang tua untuk
membuat tikar, meteng, deser, dan lain-lain. Pelepanya untuk membuat tali
kambing, batangnya untuk bangunan rumah.
Sekali lagi pohon lontar/pohon tuak memberikan seluruh hidupnya untuk manusia.
Bapa Bupati yang terhormat, belajarlah pada pohon tuak. Berilah air
hidup kepada Rakyat Lembata. Bertahanlah
jika orang demo, seperti pohon tuak yang setiap hari diiris-iris tetapi
tetap memberikan kenikmatan kepada semua orang. Pohon tuak telah memberikan
seluruh hidupnya kepada semua orang. Jika Bapak minum tuak, ingatlah bahwa saya
harus seperti pohon tuak. Siap memberikan diri seutuhnya untuk rakyat Lembata.
No comments:
Post a Comment