Kira-kira tiga bulan lamanya ibu Yosefin Olin asal Timor tinggal di
Ataili. Tiga belas hari yang lalu ia menghilang dari kampung Ataili. Tidak
diketahui dengan jelas ke mana ia pergi. Pagi-pagi buta ia keluar dari rumah
membawa 2 sarung, satu tempat siri pinang dan di dalamnya tersimpan juga KTP.
Ibu Yosefin tidak pandai berbahasa Indonesia. Kebanyakan ia hanya
mengangguk-angguk tanda setuju. Belum lama ia datang dari Timor bersama dengan
calon suaminya Laurensius Masan asli orang Ataili. Kedua kakek dan nenek ini
berencana menikah di usia lanjut. Di luar dugaan akal sehat manusia, ibu
Yosefin meninggalkan kampung Ataili tanpa ada pemberitahuan.
Usaha pencarian hingga saat ini belum membuahkan hasil. Kabar baik
datang dari Maurole Ende bahwa ditemukan satu orang yang tersesat asal daerah
Kecamatan Wulandoni dengan harapan besar bahwa orang yang tersesat itu adalah
ibu Yosefin Olin, setelah di konfirmasi lebih jelas ternyata orang lain.
Harapan itu sirna dan hanyut dalam duka. Perjuangan demi perjuangan usaha
pencarian sampai mendatangkan dukun dari berbagai daerah juga tetap abu-abu.
Ada satu hal yang menarik perhatian saya adalah bahwa menurut pengakuan
dukun dari Timor dan 2 orang dukun yang
terkenal di Lembata mempunyai kesimpulan yang sama yaitu ibu Yosefin
disembuyikan makluk tak dikenal dalam
batu Besar di Lodosa Bala (sebuah bukit batu besar). Menurut ketiga dukun itu
yang tidak pernah saling bertemu memiliki penglihatan yang sama. Apakah
kesimpulan para dukun ini benar? Ini harus diuji dalam perjalanan waktu. Berkali-kali
saya menghimbau masyarakat Ataili untuk berdoa kepada Bunda Maria. Ibu Yosefin
Olin menghilang tanpa jejak ditengah maraknya pro kontra penerimaan patung batu
Bunda Maria dan lokasi penempatan patung batu Bunda Maria. Patung Maria memang terbuat dari batu alam
asli dan anehnya bahwa pro dan kontra yang luar biasa antar masyarakat Ataili.
Hilangnya ibu Yosefin Olin perlahan-lahan akan dilihat dari sudut pendang iman.
Saya kira masyarakat Ataili harus menarik kembali kata-kata buruk yang telah
dilontarkan kepada Bunda Maria khususnya patung batu Bunda Maria. Dalam bahasa
daerah apuj nusesa wewasa we ta plongenga lala untuk bunda Maria. Bunda Maria
dan ibu Maria Yosefin Olin mungkin akan membuka harapan baru bagi iman orang Ataili. Surat Apostolik Porta Fidei oleh Paus Emeritus Benediktus XVI dan peristiwa pro dan kontra
kehadiran bunda maria dalam bentuk patung Batu serta menghilangnya ibu Maria
Yosefin Olin akan diramu dalam sebuah peristiwa iman. Kita akan lihat bagaimana
bentuk ramuannya hal ini akan diuji dalam waktu.
No comments:
Post a Comment