Bota Bujak

Bota Bujak
Ataili, kampung kecil, unik, menyimpan banyak misteri. Kekayaan warisan budaya, adat istiadat didaur ulang sehingga menjadi ramuan yang berguna demi kehidupan bersama. Ola glekat lewotana adalah kewajiban setiap anak tanah. Kritik sosial penting untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik dalam era arus globalisasi. Tulis apa adanya, jangan menipu (bahasa lokal: akalbae).

June 21, 2013

IBU MARIA YOSEFIN OLIN HILANG, ANTARA DUKA DAN HARAPAN


Kira-kira tiga bulan lamanya ibu Yosefin Olin asal Timor tinggal di Ataili. Tiga belas hari yang lalu ia menghilang dari kampung Ataili. Tidak diketahui dengan jelas ke mana ia pergi. Pagi-pagi buta ia keluar dari rumah membawa 2 sarung, satu tempat siri pinang dan di dalamnya tersimpan juga KTP. Ibu Yosefin tidak pandai berbahasa Indonesia. Kebanyakan ia hanya mengangguk-angguk tanda setuju. Belum lama ia datang dari Timor bersama dengan calon suaminya Laurensius Masan asli orang Ataili. Kedua kakek dan nenek ini berencana menikah di usia lanjut. Di luar dugaan akal sehat manusia, ibu Yosefin meninggalkan kampung Ataili tanpa ada pemberitahuan.
Usaha pencarian hingga saat ini belum membuahkan hasil. Kabar baik datang dari Maurole Ende bahwa ditemukan satu orang yang tersesat asal daerah Kecamatan Wulandoni dengan harapan besar bahwa orang yang tersesat itu adalah ibu Yosefin Olin, setelah di konfirmasi lebih jelas ternyata orang lain. Harapan itu sirna dan hanyut dalam duka. Perjuangan demi perjuangan usaha pencarian sampai mendatangkan dukun dari berbagai daerah juga tetap abu-abu.
Ada satu hal yang menarik perhatian saya adalah bahwa menurut pengakuan dukun dari Timor dan  2 orang dukun yang terkenal di Lembata mempunyai kesimpulan yang sama yaitu ibu Yosefin disembuyikan makluk  tak dikenal dalam batu Besar di Lodosa Bala (sebuah bukit batu besar). Menurut ketiga dukun itu yang tidak pernah saling bertemu memiliki penglihatan yang sama. Apakah kesimpulan para dukun ini benar? Ini harus diuji dalam perjalanan waktu. Berkali-kali saya menghimbau masyarakat Ataili untuk berdoa kepada Bunda Maria. Ibu Yosefin Olin menghilang tanpa jejak ditengah maraknya pro kontra penerimaan patung batu Bunda Maria dan lokasi penempatan patung batu Bunda Maria.  Patung Maria memang terbuat dari batu alam asli dan anehnya bahwa pro dan kontra yang luar biasa antar masyarakat Ataili. Hilangnya ibu Yosefin Olin perlahan-lahan akan dilihat dari sudut pendang iman. Saya kira masyarakat Ataili harus menarik kembali kata-kata buruk yang telah dilontarkan kepada Bunda Maria khususnya patung batu Bunda Maria. Dalam bahasa daerah apuj nusesa wewasa we ta plongenga lala untuk bunda Maria. Bunda Maria dan ibu Maria Yosefin Olin mungkin akan membuka harapan baru bagi  iman orang Ataili. Surat Apostolik Porta Fidei  oleh Paus Emeritus Benediktus XVI dan peristiwa pro dan kontra kehadiran bunda maria dalam bentuk patung Batu serta menghilangnya ibu Maria Yosefin Olin akan diramu dalam sebuah peristiwa iman. Kita akan lihat bagaimana bentuk ramuannya hal ini akan diuji dalam waktu.

No comments:

Post a Comment