Bota Bujak

Bota Bujak
Ataili, kampung kecil, unik, menyimpan banyak misteri. Kekayaan warisan budaya, adat istiadat didaur ulang sehingga menjadi ramuan yang berguna demi kehidupan bersama. Ola glekat lewotana adalah kewajiban setiap anak tanah. Kritik sosial penting untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik dalam era arus globalisasi. Tulis apa adanya, jangan menipu (bahasa lokal: akalbae).

June 27, 2013

MERANTAU


Merantau dalam bahasa daerah Ataili “melarat”. Kata melarat dalam bahasa Indonesia terkesan negatif yakni orang yang melarat. Saya tidak tahu  mengapa orang Ataili mengartikan kata merantau sama dengan melarat. Misalnya: “Go kai melaratga” artinya saya pergi merantau. Go kai melaratga lau Malaysia artinya saya pergi merantau ke Malaysia. Orang Ataili tidak segan-segan memakai kata melarat karena bagi mereka kata ini mengandung arti positip yakni merantau, dapat uang untuk membangun hidup yang lebih baik. Jadi kata melarat tidak sama dengan orang yang hidupnya melarat, sengsara.
 Merantau  adalah kebiasaan orang Lembata khususnya dan orang NTT pada umumnya. Pertama adalah soal gagal panen. Kedua, lapangan pekerjaan hampir tidak ada, paling-paling mereka yang  bertahan adalah pegawai Negeri Sipil (PNS). Selebihnya masyarakat lebih senang merantau ke Malaysia.
Bapak saya dan adik saya pernah  merantau ke Malaysia Barat (Johor Baru). Mungkin ini adalah pengalaman terburuk dalam hidup mereka. Mereka merantau ke Malaysia tanpa ada sura ijin lengkap. Hidup di Johor sepertinya dikejar-kejar. Jika ada  polisi lewat, mereka harus lari bersembunyi ke semak-semak. Malam hari tak bisa tidur nyenyak karena sewaktu-waktu Polis datang menggelada tempat penginapan. Begitulah suka duka hidup bagi mereka yang tidak memiliki surat ijin resmi.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur membuat praturan baru untuk melindungi tenaga kerjanya di Malaysia. Ini adalah hal yang sangat bagus dan menjadi sebuah langkah yang lebih maju di Kabupaten Flotim. Saya kira Pemda Lembata juga membuat peraturan daerahnya untuk melindungi tenaga kerja asal Lembata di Malaysia. Kita tak bisa membatasi siapapun yang akan merantau ke Malaysia. Memang di sana para perantau bekerja dengan baik untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Selain itu, mereka adalah asset bangsa.
Jika anda ke Yordania maka anda akan menemukan negara yang kering kerontang. Tiga perempat penduduk Yordania menjadi tenaga kerja di luar negeri. Asset pajak tenaga kerja di luar negeri di pakai untuk membangun negara Yordania. Kota Amman indah, jalan-jalan mulus.  Negara kita  belum melirik TKI sebagai asset bangsa....atau......ke mana larinya asset itu ya....

No comments:

Post a Comment